Akhir-akhir ini, Ibu selalu bertanya padaku, “Kenapa sih kamu selalu bikin
Ibu ketawa?”.
Aku hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaannya.
“Dari pada bikin Ibu nangis, mending bikin Ibu ketawa saja”, jawabku sambil
tersenyum.
Ramadhan tahun ini begitu special karena aku banyak menghabiskan waktu
bersama dengan Ibu. Shalat berjama’ah, tilawah bersama, dan masak bersama.
Setiap moment begitu special untukku.
Entah mengapa, di penghujung ramadhan ini, Sang Pencabut Nyawa selalu
menghantuiki. Aku selalu merasa dia sudah mau menjemput diri ini. Ini membuat
diriku selalu ingin menciptakan moment-moment yang indah bersama dengan Ibu.
Suatu kebahagiaan saat melihat wajah yang kucintai itu tersenyum bahagia.
Bukankah Allah akan memberikan pahala bagi seorang anak yang bisa membuat
ibunya tersenyum (katanya pak ustadz ^_^).
Ibu…
Aku tak pernah tahu, apakah ini Ramadhan terakhirku bersama dengan dirimu
atau bukan…
Aku tak pernah tahu, apakah ini shalat berjamaahku yang terakhir bersama
dengan dirimu…
Aku tak pernah tahu, apakah esok aku masih bisa membuatmu tersenyum…
Aku tak pernah tahu, apakah esok aku masih bisa menatap wajah teduh itu…
Ibu…
Terima kasih untuk semua kasih sayang yang telah engkau berikan untukku…
Terima kasih untuk semua cinta yang telah engkau berikan untukku…
Kutahu…
Kalau segunung emas tak akan bisa membalas semua kasih sayangmu…
Kuhanya bisa belajar menjadi anak yang shalehah agar kelak bisa menjadi amal
jariyah untukmu…
Kuhanya bisa menjadi anak yang shalehah agar kelak bisa membuatmu bangga di
hadapan Allah…
Aku selalu ingin bersamamu, di dunia dan di akhirat…
Berharap…
Allah membangunkan sebuah istana di surga-Nya…
Sebuah istana yang akan menjadi rumah terakhir kita di kampung akhirat…
Berkumpul bersama dirimu, Bapak, dan orang-orang yang kusayang…
bersama Rasulullah SAW, para syuhada, dan orang-orang yang beriman...
*Untuk Ibuku dan Bapakku, Aku mencintaimu karena Allah ^_^